Dalam sebuah budidaya tanaman paling tidak harus ada 13 Unsur Hara Esensial yang harus di penuhi. Diantaranya adalah Unsur Hara Makro (6 jenis) yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak yaitu unsur N, unsur P, unsur K, unsur Ca, unsur S dan unsur Mg. Dan Unsur Hara Mikro (7 jenis) yang dibutuhkan lebih sedikit yaitu unsur Fe, unsur Na, Unsur Zn, unsur Mn, unsur B, unsur Cu, dan unsur Cl. Walaupun berbeda dalam jumlah kebutuhannya namun dala fungsi pada tanaman, masing-masing unsur sama pentingnya dan tidak bisa menggantikan satu sama lain.
Unsur-unsur di alam termasuk 13 Unsur Hara Esensial selalu mengalami recycling proses atau proses perputaran, sehingga kandungannya relatif tetap karena selalu kembali ketempat semula. Padahal dalam suatu budidaya tanaman, ada sebagian unsur hara yang tidak kembali lagi ke areal pertanaman dibawa keluar yang berbentuk hasil panen. Kehilangan unsur hara ini semakin diperparah perubahan pola pemanfaatan tanaman. Sebagai contoh adalah jika dulu padi hanya diambil gabahnya saja, sekarang masih ditambah dengan batang padi (bhs jawanya damen) untuk keperluan semisal budidaya jamur merang. Tanaman jagung selain jagungnya sekarang daun-daun dan batang mudanya juga dibawa keluar areal untuk pakan ternak.
Dalam hal ini kehilangan 13 unsur hara dari areal pertanaman semakin banyak dan pemiskinan unsur hara pun sudah tidak terbendung lagi. Sementara sebagian petani petani hanya mengembalikan dalam bentuk pupuk hanya terbatas pada 3 jenis unsur hara saja yaitu unsur N, unsur P dan unsur K. Sebenarnya 10 unsur sisanya seharusnya dapat sedikit tertolong jika selain memberikan unsur N (pupuk urea), P (pupuk TSP) dan K (pupuk KCL) juga memberi pupuk kandang atau komposdalam jumlah mencukupi.
Tetapi tidak bisa dipungkiri penggunaan pupuk kandang atau kompos ditingkat petani sebagian sudah ditinggalkan sejak lama dan beralih ke pupuk kimia. Jika hal ini berlangsunga dalam jangka yang relatif lama (sejak th 1969 hingga sekarang) sudah bisa dipastikan di Indonesia kekurangan 10 jenis Unsur Hara esensial seperti tersebut di atas. Melihat kondisi tanah pertanian sekarang untuk mengembalikan tanah seperti dulu minimal membutuhkan minimal 40 ton pupuk kandang/kompos per Ha dan itu sangat tidak mungkin dilakukan. Dari kondisi di atas PT. NASA mengeluarkan Produk Nasa, Pupuk dengan teknologi organik untuk memenuhi kekurangan 10 unsur hara esensial yang hilang, bahkan kandungan Pupuk Nasa terdapat puluhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Secara lengkap beberapa faktor yang turut berperan terhadap kekurangan unsur hara terutama kekurangan unsur hara mikro adalah sebagai berikut:
- Kehilangan unsur hara yang diserap tanaman dari tanah dalam bentuk hasil panen dan bagian tanaman lainnya karena kegiatan budidaya tanaman yang intensif.
- Tanah secara alamiah memang berkadar unsur hara mikro rendah (terutama di luar P. Jawa).
- Perluasan areal penanaman ke daerah marjinal (kurang subur)
- Penggunaan pupuk kimia beranalisis tinggi.
- Tingginya penggunaan pupuk kimia dan kurangnya penggunaan pupuk organik.
- Pemupukan TSP (unsur Fosfat) yang terus menerus dan berlebihan akan merangsang kekurangan unsur hara mikro tertentu antara lain unsur Zn.
- Introduksi varietas unggul baru yang lebih peka terhadap kekurangan unsur hara.
- Kegiatan budidaya dilahan masam atau pH tinggi dimana unsur hara mikro tertentu kurang tersedia bagi tanaman.
Komentar
Posting Komentar